Orangtua kadang tidak menganggap serius tanda-tanda kegemukan pada anaknya. Tapi begitu tahu anaknya sering di-bully
karena gemuk, barulah orangtua sadar anaknya harus diet. Tapi
sebenarnya anak gemuk tak perlu diet tapi cukup ubah pola makannya.
Anak-anak
yang mengalami obesitas cenderung dikucilkan dari pergaulan dan dibully
oleh anak-anak lain. Anak-anak obesitas juga lebih rentan sakit dan
meurunkan prestasi belajarnya di sekolah.
Anak-anak yang
mengalami obesitas lebih jarang berjalan karena pahanya bergesekan
ketika berjalan sehingga merasa sakit. Hal ini membuat anak-anak ini
makin jarang bergerak dan malas berolahraga.
"Anak-anak yang gemuk di Indonesia kebanyakan adalah anak-anak mampu yang orang tuanya sibuk. Apalagi saat ini makanan junk food
bisa dipesan antar. Tanpa adanya kontrol dari orang tua, anak-anak ini
makin besar risikonya menjadi obesitas," kata Dr. dr. Damayanti Rusli
Sjarif, Sp.A(K), dokter spesialis anak Bagian Nutrisi dan Penyakit
Metabolik Departemen Ilmu Penyakit Anak FKUI/RSCM Jakarta dalam acara
Nutritalk Sari Husada di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta,
Jumat (9/3/2012).
Menurut penelitian yang pernah dilakukan dr
Damayanti di tahun 2006, sebanyak 15.3% siswa SD di seluruh Jakarta
mengalami obesitas. Penelitiannya di tahun 2011 mengungkapkan 22,5%
siswa SMA di Jakarta mengalami obesitas. Dari penelitian ini dia juga
menemukan bahwa anak-anak obesitas 72% asupan makanannya adalah lemak
dan hanya 10% di antaranya yang rutin berolahraga.
Dr Damayanti juga menuturkan bahwa obesitas meningkatkan risiko penyumbatan saluran napas ketika tidur (sleep apnea)
sebesar 38,25%, risiko gangguan metabolisme 34%, dan risiko peningkatan
kolesterol sebanyak 33%. Untungnya, risiko ini masih sangat bisa
diatasi pada anak-anak dengan banyak berolahraga dan mengubah pola
makan.
"Untuk mengatasi obesitas pada anak-anak, jangan suruh
mereka berdiet sebab diet bagi anak-anak adalah siksaan. Begitu jadwal
diet selesai, anak-anak akan melampiaskan lagi keinginan makannya dan
kembali gemuk. Yang perlu dilakukan hanyalah sederhana, yaitu mengubah
pola makan," kata dr Damayanti.
Mengubah pola makan yang dimaksud
dr Damayanti adalah anak-anak tetap boleh makan banyak namun
didisiplinkan untuk makan 3 kali sehari, tidak boleh lebih. Junk food
dan minuman ringan harus dihindari. Anak-anak harus memperbanyak makan
sayur, buah-buahan dan air putih. Namun yang paling penting, kontrol
dari orangtua dan keinginan anak sendiri untuk mengatasi obesitasnya
adalah faktor yang paling penting.
Obesitas banyak disebabkan
karena gaya hidup orangtua yang tak sehat dan ditiru oleh anak-anak.
Sebanyak 90% obesitas dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu karena
pola hidup tak sehat.
Penelitian tahun 1999 menemukan bahwa
anak-anak 40% berisiko obesitas jika salah satu orang tuanya obesitas.
Dan anak-anak berisiko obesitas 70% jika kedua orang tuanya mengalami
obesitas.
Telah Terbukti dan Teruji secara klinis,
1 produk untuk berbagai macam penyakit
Coba Dulu dan Buktikan Keajaibannya,,,!!!
INYOMAN ARDIANTA: 081999650025 (Call)
bbm pin:22BD212D
AGUS PANDE :081338489884 SIMPATI
☺Jakarta : PUTU : 08567558836 (Call)
☺ Balikpapan: IBU JARIAH : 081347862210 (Call)
☺ SOLO JOGJA : BAPAK HERU 081328118214 /087835620829 (Call)
☺ Sumatra utara : 081264876387 (Call)
☺ Medan : bapak antony hp 081264876387 (Call)
www.medan.distributortricajus.com
website: admin www.tricajusherbal.com
Anak Gemuk Jangan Disuruh Diet, Tapi Ubah Pola Makannya
Label:
info kesehatan
Siapapun yang mengKoNSumsi Herbal ini
Pasti merasakan kasiatnya.....
Herbal Alami, ijin POM RI ,
Rasakan kashiatnya.. ajaib..
Solusi EREKSI Keras Tahan Lama
Masih PERKASA walau sdh EJAKULASI..
Herbal Aman Alami 100% , ijin DEPKES